Identifikasi Jersey Original Timnas Indonesia 2018

Akhirnya nulis lagi di sini setelah sekian lama. Tulisan ini bersumber dari kultwit KJTI   dengan Faith Football . Dengan dimulainya Piala AFF sejak beberapa hari lalu, tentunya membuat banyak pendukung Timnas Indonesia yang ingin membeli jersey terbaru dari Timnas. Harga jersey ini di store resmi Nike memang cukup mahal, mencapai 1 juta rupiah, tapi di beberapa online shop bisa didapat dengan harga sedikit lebih murah dibanding di Nike Store. Masalahnya, entah karena ketidak-pahaman atau emang seller yang nakal, ada jersey yang terindikasi KW dan diklaim "original Tuntex", dan di banderol di atas harga jersey KW pada umumnya. Nah untuk menghindari ditipu oleh para oknum seller, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan sebelum membeli jersey Timnas Indonesia terbaru ini. 1. Kerapian jahitan Hal pertama yang bisa diperhatikan adalah kerapian jahitan, terutama pada bagian kerah. Selain itu size tag juga terlihat berbeda antara yang original dengan yang KW, dan tulisan pa

Giant Killing

Udah dari beberapa lama pengen nulis tentang manga dan anime bertemasepakbola yang satu ini. Manga dan anime bertema sepakbola sangat banyak dan beberapa sempat tayang (untuk anime) di Indonesia, diantaranya Kickers, Shoot, Inazuma Eleven, dan tentunya idola kita semua (?) Captain Tsubasa. Giant Killing, dalam hemat saya, menawarkan jalan cerita dan sudut pandang yang berbeda dibandingkan manga dan anime sejenis.

Yang menarik dari Giant Killing adalah jika manga dan anime sejenis yang biasanya sang tokoh utama adalah seorang pemain yang berjuang untuk menjadi pemain terbaik dan membawa tim yang dibelanya juara, tokoh utama dalam serial ini adalah seorang manajer klub kecil. Dan dalam serial ini juga penyajian ceritanya saya rasa cukup sesuai dengan realita tanpa ada pemain yang memiliki skill  di luar nalar.

Hasil gambar untuk giant killing sinopsis
Sumber: Nimegami
Cerita Giant Killing berpusat pada klub papan bawah J-League bernama East Tokyo United (ETU) yang tengah berjuang dari krisis keuangan dan tekanan supporter garis keras yang menuntut perbaikan performa dari tim kesayangan mereka. Tim manajemen lalu menunjuk Takeshi Tatsumi yang sebelumnya berhasil membawa klub amatir divisi 5 FC Eastham menembus babak 32 besar FA Cup setelah sebelumnya mengalahkan tim Premier League, Portsmouth (ya di awal cerita, Portsmouth diceritakan masih bertahan di Premier League). Penunjukan Tatsumi mendapat penolakan dari supporter garis keras ETU, karena Tatsumi dianggap sebagai pengkhianat mengingat pada saat masih aktif menjadi pemain lebih memilih untuk melanjutkan karir di luar negeri dibanding bertahan di ETU.

Yang menurut saya menarik dari serial ini adalah bagaimana Masaya Tsunamoto mampu menggambarkan persiapan tim yang dilakukan Tatsumi sebelum pertandingan, player management yang dilakukan, pandangan supporter terhadap klub, sampai bagaimana realita penerapan taktik dalam pertandingan. Ditambah dengan dalam serial ini ETU setelah penunjukan Tatsumi tidak langsung menjadi tim super yang selalu menang, tetapi menunjukan proses bagaimana mereka berjuang agar bisa bersaing dan bertahan di J-League.

Kalau tertarik untuk baca manga atau nonton animenya, langsung googling aja. 😁

*Btw, jersey dari ETU ini cakep juga loh. 😅

Hasil gambar untuk jersey ETU giant killing
Sumber: Mandarake.co.jp

Comments